Jakarta, Untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga, kerap disebut penting bagi istri menjaga penampilannya. Minimal, tampil rapi dan fresh ketika berinteraksi dengan suami. Tapi, bagaimana bila ditilik dari sisi suami, seberapa penting mereka menjaga penampilannya?
"Ini menarik. Karena laki-laki memang cenderung penampilannya biasanya nggak kayak cewek yang punya benchmark seperti 'Oh cewek biasanya pake tas ini' atau 'dia pakai penampilan ini cantik ya'. Tapi kalau laki-laki kan nggak ada tuh bench mark. Paling celana jeans, kemja, atau kaos," tutur psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Tiara Puspita M.Psi, Psikolog.
Menurut wanita yang akrab disapa Tita, siapa sih istri yang tak senang ketika sang suami bisa tampil rapi dan menarik meski hanya di rumah? Meski begitu, dikatakan Tita memang ada perbedaan persepsi pria terhadap wanita atau sebaliknya. Mengutip sebuah penelitian, Tita mengatakan wanita cenderung lebih memperhatikan kualitas mental dan internal pria ketimbang penampilan fisiknya.
"Toleransi terhadap fisiknya lebih tinggi. Makanya agak beda kalau liat persepsi antara perempuan lihat laki-laki dan laki-laki lihat perempuan di rumah. Kalau kita memang pengen suami lebih bersih, kita kasih tahu. Jadi dia lebih sadar bahwa dia perlu merapikan diri dan jadi lebih bersih," tambah Tita.
Jika istri hendak meminta suami memperbaiki penampilannya, Tita menyarankan coba katakan misalnya suami lebih tampan dan terlihat cocok jika mengenakan pakaian tertentu. Ketika jalan-jalan ke mal, bisa juga katakan pada suami jika ada pakaian yang nampaknya cocok dia kenakan.
Tita berpesan, jangan sampai langsung sampaikan bahwa selama ini penampilan suami terlalu kucl karena pria akan tersinggung. Memang, jika di rumah agak sulit meminta suami tampil rapi. Namun, setidaknya istri bisa mendorong sang suami untuk bisa lebih rajin mandi misalnya.
"Kita bilang kalau pulang kantor, sebelum ke tempat tidur mandi dulu. Istri juga bisa menata kamar mandi jadi keperluan suami udah disiapin nih karena kadang itu yang bikin suami agak malas. Memang laki-laki kan pada dasarnya ingin dilayani ya. Kayak pas suami pulang kantor bisa ditawari mau disiapin air hangat nggak," kata Tita.
Tita mengingatkan, untuk membicarakan masalah ini baiknya jangan di tempat tidur. Sebab, kata Tita tempat tidur prinsipnya tempat untuk istirahat dan berhubungan seks. Dengan demikian, pastikan pasutri bisa mengobrol dalam kondisi netral dan di luar tempat tidur, misalnya di ruang TV, ruang tamu, atau saat makan malam
"Supaya itu tidak nyerang suami dan baiknya jangan pas suami baru pulang kantor. Akhirnya nanti suami jadi gampang marah dan malah berantem," pungkas Tita.
No comments:
Post a Comment