
Di daerah Purbalingga banyak terdapat peninggalan purbakala yang berasal dari waktu yang berbeda. Tinggalan tersebut ada yang berasal dari masa Prasejarah, masa Klasik (Hindhu-Budha), masa Islam, dan dari masa Kolonial. Peninggalan yang berasal dari masa Prasejarah biasanya merupakan satu kesatuan dengan yang lain. Maksudnya adalah temuan ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dari yang lain. Sebagai contohnya adalah situs perbengkelan yang berada di Limbasari dan situs pemujaan di Lereng Gunung Slamet. Contoh peninggalan yang berasal dari masa Klasik adalah temuan Lingga Yoni di Desa Kemangkon, Kecamatan Kemangkon. Peninggalan yang berasal dari masa Islam biasanya berupa masjid dan makam. Peninggalan masjid yang cukup terkenal adalah Masjid Sayid Kuning yang berada di Onje. Sedangkan peninggalan berupa makam yang terkenal adalah Ardi Lawet. Peninggalan dari masa Kolonial biasanya berupa bangunan rumah dan tugu.
Peninggalan Megalitik yang ada di Kabupaten Purbalingga sebagian besar berada di dataran tinggi, yaitu wilayah Lereng Gunung Slamet. Hal ini diasumsikan dengan kepercayaan bahwa roh nenek moyang tinggal di tempat yang tinggi. Situs Megalitik di Lereng Gunung Slamet relative cukup banyak dan sebaran situsnya mencapai wilayah yang luas menunjukkan bahwa dahulu didukung oleh masyarakat dengan jumlah yang banyak
.
Peninggalan Megalitik yang ada di Kabupaten Purbalingga sebagian besar berada di dataran tinggi, yaitu wilayah Lereng Gunung Slamet. Hal ini diasumsikan dengan kepercayaan bahwa roh nenek moyang tinggal di tempat yang tinggi. Situs Megalitik di Lereng Gunung Slamet relative cukup banyak dan sebaran situsnya mencapai wilayah yang luas menunjukkan bahwa dahulu didukung oleh masyarakat dengan jumlah yang banyak
.
No comments:
Post a Comment