Anak Anda Autis? Ini Dia 7 |
Solusinya Pertama |
pelatihan keterampilan sosial. Hal ini mengajarkan seseorang dengan autis untuk berinteraksi dengan orang lain. Orangtua dapat mencontohkan perilaku baik untuk anak-anak mereka dan mengajari mereka bagaimana untuk mengenali petunjuk sosial.
Kedua, tejrapi perilaku. Hal ini dapat membantu memangkas ketertarikan obsesif, problematika emosional, perilaku dan kebiasaan berulang.
Ketiga, terapi berbicara. Hal ini membantu para penderita autis yang memiliki kesulitan dengan gaya berbicara atau percakapan mereka.
Keempat, terapi okupasi. Hal ini sangat membantu mereka yang memiliki kesulitan dengan koordinasi otot-otot kecil, seperti otot-otot di tangan. Hal ini juga membantu saat terpapar suara atau tekstur yang terutama mengganggu seorang dengan ASD.
Kelima, terapi fisik. Hal ini membantu penderita autisme dengan koordinasi otot-otot yang besar yang buruk. Berpartisipasi di dalam aktivitas fisik, seperti menari, senam, martial arts juga dapat membantu.
Keenam, pelatihan dan dukungan keluarga. Hal ini membantu anggota keluarga belajar bagaimana untuk mengatasi perilaku dan beradaptasi dengan tantangan lainnya. Anak-anak dan remaja yang lebih tua merasa sedih saat menyadari bahwa mereka berbeda karena penyakitnya. Orangtua sebaiknya perlu berempati kepada anak-anak bila hal ini terjadi. Dukungan keluarga dapat amat membantu.
Ketujuh, terapi medis, termasuk sel punca. Obat dapat membantu penderita autis yang mengalami depresi atau cemas. Obat juga dapat digunakan untuk mengatasi problematika hiperaktivitas. Kejang-kejang juga dapat diterapi dengan obat. Terapi sel punca sedang dalam pengembangan untuk dapat diaplikasikan pada penderita autis. (dr. Dito Anurogo)
Profil Penulis
Dito Anurogo, dokter digital/online di detik.com. Peraih ‘’Gadjah Mada Awards’’ 2015 kategori mahasiswa terinspiratif dan penulis terbaik, kontributor terbaik di website Ummi online, sertifikasi CME dari Harvard dan Oxford University, penulis lebih dari 333 artikel terpublikasi serta 18 buku [salah satunya The Art of Medicine, Gramedia, 2016, dipromosikan di Amazon.com], pembina Network–Preneur Initiative Center [NPIC], CEO/Founder Sahabat Literasi Indonesia [Indonesia Literacy Fellowship], penggiat KARIMA Health Care Community, studi S-2 Ilmu Kedokteran Dasar [IKD] Biomedis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada [FK UGM] Yogyakarta, email ditoanurogo[at]gmail[dot]com.
Foto ilustrasi :
sumber : http://www.ummi-online.com/
No comments:
Post a Comment